Tana Toraja. Siapa yang tidak tahu Tana Toraja ? Sebuah
daerah di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan kebudayaan adatnya yang masih
ada hngga saat ini. Selain pemakaman uniknya, Tana toraja terkenal juga dengan
rumah adat Toraja. Tepatnya di Desa Bonoran, sekitar 4 kilometer dari Kota
Rantepao, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Sebuah tempat yang telah ditetapkan
sebagai cagar budaya oleh UNESCO, yaitu Ke’te’
Kesu’ , sebuah tempat dimana terdapat beberapa tongkonan (rumah adat
Toraja).
Tongkonan-tongkonan berdiri dengan gagah dan megahnya.
Selain itu puluhan tanduk kerbau berbaris meninngi, menandakan bahwa upacara
pemakaman telah puluhan kali diadakan di tempat tersebut. Artinya, pemilik
tongkonan tersebut merupakan bangsawan terpandang di Ke’te’ Kesu’.
Rumah adat Toraja atau yang lebih dikenal dengan nama
Tongkonan, sebuah rumah adat yang meskipun peninggalan nenek moyang kita, namun
rumah adat tersebut memiliki keindahan bentuk bangunan yang tidak kalah indah
dengan rumah-rumah modern jaman sekarang. Selain itu rumah adat ini memiliki
sejarah adat nenek moyang kita pada jaman dulu. Semua Tongkonan mnghadap ke
arah utara. Hal tersebut dikarenakan utara dianggap sebagai sumber kehidupan. Tongkonan
digunakan untuk upacara adat dan
pertemuan-pertemuan keluarga.
Terdapat 3 ruang utama dalam tongkonan yaitu, ruang utara
untuk tidur anak-anak, ruang tengah untuk makan dan dapur, dan ruang selatan
untuk tidur kepala keluarga. Terdapat juga lumbung berjajar di depan Tongkonan
sebagai tempat penyimpanan padi yang disebut Alang sura’. Selain itu, di ketahui bahwa tongkonan-tongkonan yang
terdapat di Ke’te’ Kesu’ sudah
berumur 150 tahunan.
Apakah kalian tahu mengapa atap rumah adat di Toraja ini
berbentuk seperti perahu ? diceritaan bahwa dahulu, nenek moyang Toraja datang
dengan menggunakan perahu. Ke’te’ Kesu’
juga terkenal dengan ukiran kayunya.
Banyak penduduk desa yang memang ahli mengukir kayu. Bahkan nilai jual
ukiran-ukiran disana bernilai tinggi.
Selain Tongkonan, di sana ada kompleks pemakaman yang
terkenal, yaitu makam yang ada di dinding bukit kapur. Makam tersebut telah
berusia lebih dari 700 tahun. Hal itu di butikan dengan banyaknya tengkorak dan
tulang yang ada disana. Selain itu ada juga makan modern berbentuk rumah-rumahan yang disebut patane.
Ternyata Ke’te’ Kesu’
bukan hanya sebuah tempat terpencil di Indonesia. Namun tempat yang kaya akan
budaya dan tradisi warisan leluhur yang masih dijaga hingga saat ini. Dan kita sebagai generasi muda penerus bangsa
harus senantiasa berjuang dan melindungi warisan-warisan budaya di Indonesia.
Tidak hanya di Toraja saja tetapi juga kebudayaan-kebudayaan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar